Rabu, 11 Mei 2016

DOA BERSAMA UNTUK YUYUN

#NYALAUNTUKYUYUN


Yuyun, siswi Sekolah Menengah Pertama 5 Satu Atap Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan 14 tersangka pada 2 April 2016.  Pemerkosaan dan pembunuhan dilakukan di kebun karet saat ia dalam perjalanan pulang dari sekolah. Jasadnya ditemukan dua hari kemudian di jurang.

Namun, kepergian Yuyun tak akan sia-sia. Ia menjadi pelecut yang membangkitkan keprihatinan, amarah, kemudian tekad untuk berkata lantang, "STOP!" terhadap kekerasan seksual yang terjadi di Tanah Air.

Para aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual menjadikan kasus Yuyun sebagai awal dari gerakan melawan kekerasan seksual di Indonesia. Kejadian tragis itu pun kembali menyadarkan masyarakat bahwa siapa pun bisa jadi korban dan tak ada cara lain untuk menghentikan kekerasan seksual, kecuali melawan dengan tindakan.

Kekerasan terhadap Yuyun adalah bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia sebagaimana yang telah ditentukan dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia tahun 1948, UU RI No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan.
Rabu, 11 Mei 2016 bertempat di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur.  Bersama dengan beberapa aktivitas peduli korban kekerasan seksual di Samarinda kami dari MTMA Samarinda ikut turut andil dalam kegiatan ini bersama juga dari komunitas Jelajah, Baska, Salad, Buas dan Bubuhan Samarinda, tepat pada pukul 20.00 secara serentak lilin-lilin kecil dinyalakan, doa dikirimkan pada jiwa suci yang telah berpulang.

#NyalaUntukYuyun
Diawali sambutan dari Koordinator Aksi kemanusian #NyalaUntukYuyun kami dipimpin untuk di ingatkan tentang beberapa aksi kekerasan seksual yang belum mendapat perhatian dari Pemerintah. Kemudian dilanjutkan pembacaan doa bersama dipimpin oleh 2 pemuka agama (Agama Islam dan Nasrani)
Koordinator Aksi


Secara Khidmat dilakukan Doa Bersama untuk Yuyun

Kasus Yuyun ini bukan saja menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat Rejanglebong dan Provinsi Bengkulu tetapi juga masyarakat Indonesia lainnya.

Melalui aksi ini diharapkan dapat memberikan rasa keadilan kendati para pelakunya ada yang berstatus anak dibawah umur. Kami meminta agar pemerintah segera mengajukan upaya revisi UU Nomor 35/2014 tentang Perlindungan Anak, karena hukuman yang dijatuhkan terhadap pelaku kejahatan terhadap anak dinilai masih ringan. 
Perlindungan terhadap anak menjadi salah satu fokus pemerintah belakangan ini. Mengutip dari pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pemerintah telah menyiapkan draft Perppu UU 35/2014 tentang perlindungan anak. "Isinya dengan menambahkan hukuman tambahan maksimal (hukuman 'kebiri') bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak.
Kami sangat sedih atas kejadian yang memilukan itu. Sangat menyayat rasa kemanusiaan kita. Betapa manusia dengan mudahnya menjadi lebih hina dari hewan dan bisa sejahat iblis, karena pengaruh minuman keras. Tragedi Yuyun merupakan peringatan yang jelas bagi semua masyarakat bahwa miras merupakan sumber masalah kejahatan dan kerusakan lain. Kasus-kasus serupa telah banyak terjadi, juga kasus-kasus kejahatan lain akibat pelaku di bawah pengaruh minuman beralkohol seperti pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, kecelakaan lalu lintas, dan lainnya.
Kami mengutuk keras kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut, dan meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya, bila perlu dihukum kebiri. "Tragedi yang menimpa Yuyun menjadi duka bagi kita semua. Kekerasan seksual dan pembunuhan yang terjadi menjadi cermin bahwa masih banyak yang harus dibenahi dalam kehidupan sosial kita, kehidupan anak-anak dan pemuda kita. Hukum berat para pelakunya, bila perlu dikebiri.

 "Cukuplah Kasus Yuyun menjadi tragedi terakhir bagi bangsa ini. Ini pelajaran yang sangat terang dari Allah SWT kepada bangsa ini," 

STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

#NyalaUntukYuyun
#KamiBersamaYuyun
#SOS-SaveOurSisters
# mtmasamarinda









 Come On Join us with MTMA Samarinda

Instagram : @mtmasamarinda
Facebook : MTMA Samarinda
email: mytripmyadventuresamarinda@gmail.com

MY TRIP............. MY ADVENTURE ..........




1 komentar: